Q : Apa bisa request daerah salur ?
A : Titik salur sudah ditentukan oleh Laznas LMI berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan, akan tetapi, donatur boleh mengusulkan titik salur dan akan menjadi pertimbangan Laznas LMI. Klik Disini
-
-
Q : Bobot hewan berapa ?
A : Domba standar (21-23 kg), Domba medium (25-27 kg), Kambing premium (27-29 kg), Sapi standar (250-285 kg), Sapi premium (285-315 kg), Sapi Limosin (450-500 kg)
-
Q : Dengan bobot hewan sebesar itu, apakah sah sesuai syar'i ?
A : Kriteria hewan kurban
a. Jenis
1. Unta
2. Sapi beserta semua jenisnya
3. Kambing beserta semua jenisnya
b. Usia
1. Unta : minimal 5 tahun dan masuk tahun ke 6
2. Sapi: minimal 2 tahun dan masuk tahun ke 3
3. Kambing : minimal 1 tahun dan masuk tahun ke 2.
4. Domba: berusia 1 tahun. Jika tidak mendapatkan, boleh yang berusia 6 bulan masuk bulan ke 7 dengan syarat fisiknya sempurna.
c. Kondisi
1. Sehat dan bebas dari cacat yang menyebabkan kurban tidak sah; seperti buta (picek), sakit, pincang dan sangat kurus tidak berlemak.
2. Diutamakan yang berbadan gemuk dengan bentuk fisik yang sempurna.
In syaa Allah bobot hewan qurban di Laznas LMI tersebut sudah sesuai standar syariah menurut Dewan Pengawas Laznas LMI -
Q : Apakah bisa berqurban diatasnamakan orang yang sudah meninggal ?
A : Sah berkurban atas nama orang yang meninggal. Karena Rasulullah berkurban untuk ummatnya tanpa membedakan antara yang hidup dan yang meninggal. Dalam hadis Barra' bin Azib juga disebutkan ada orang yang bertanya tentang hukum kurban atas nama orang tua nya, Rasulullah langsung menjawab sah, tanpa bertanya apakah orang tua nya masih hidup atau sudah wafat.
-
Q : Apakah bisa berqurban diatasnamakan satu keluarga ?
A : Bisa diatasnamakan kepala keluarga untuk niat berqurban satu keluarga, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW
-
Q : Apakah LMI melayani jual beli qurban ?
A : Melayani sesuai ketersediaan hewan dan wilayah pengiriman. Untuk info lebih lanjut, bisa menghubungi Hotline Laznas LMI
-
Q : Apakah pequrban bisa mendapatkan bagian daging qurbannya ?
A : Agar manfaat lebih luas, seluruh daging kurban akan didistribusikan ke masyarakat yang membutuhkan di titik salur yang sudah ditentukan.
-
Q : Kapan laporan qurban bisa dikirimkan, dan dalam bentuk apa ?
A : Laporan akan dikirimkan mulai dari hari pertama Idul Adha sampai dengan maksimal H+5 setelah Hari Tasyrik. Laporan dan sertifikat qurban juga akan diberikan berupa soft file akan dikirim melalui WA donatur..
-
Q : Apakah boleh berqurban jika belum aqiqah ?
A : Aqiqah dan qurban sama sama sunnah muakkadah. Keduanya sah mendahului satu sama lain. Yang paling baik mendahulukan yang waktunya lebih mendesak. Artinya, kalau sudah masuk waktunya ibadah qurban sementara dia belum ber-aqiqah maka lebih mendahulukan qurban.
-
Q : Untuk tabungan Qurban apa bisa diuangkan ?
A : Mohon maaf tabungan qurban tidak dapat diuangkan, karena donatur yang memiliki tabungan qurban berarti sudah berkomitmen menyerahkan hewan qurbannya disalurkan melalui Laznas LMI.
-
Q : Apakah sisa saldo tabungan qurban bisa dialihkan untuk akad donasi lain ?
A : Mohon Maaf sisa saldo tabungan qurban tidak dapat dialihkan untuk akad donasi lain.
-
Q : Bolehkan berqurban satu hewan dari patungan anak anak sekolah ?
A : Boleh, qurban patungan anak anak sekolah termasuk bagian dr edukasi sejak dini kepada anak - anak.
-
Q : Apa hukum arisan qurban yang kini banyak dilakukan masyarakat ?
A : Arisan qurban dipersilahkan untuk memudahkan karena bisa dibayar secara berkala, namun sebaiknya diperjelas diawal siapa urutan penerimanya dan tidak ada penambahan biaya (riba).
-
Q : Bolehkah daging hewan qurban ini diberikan kepada non-muslim ?
A : Boleh, karena qurban berbeda dengan zakat yang sudah dijelaskan dalam Al Qur'an penerima manfaatnya.
-
Q : Donatur yang memiliki tabungan Qurban apa bisa mengikuti jika ada promo flash sale di LMI ?
A : Mohon maaf tidak bisa, promo flash sale hanya untuk pembayaran penuh atau full pada saat promo tersebut.
-
Q : Apakah ibadah aqiqoh dapat diniatkan bersamaan dengan ibadah qurban ?
A : Madzhab Syafi'i, Maliki dan sebagian ulama madzhab Hanbali berpendapat tidak sah, karena keduanya memiliki tujuan masing-masing.
